Tuesday, 23 May 2023
Pendahuluan
Iklan transit dan billboard tradisional merupakan media yang populer dalam periklanan luar ruang (OOH) di pasar Indonesia. Terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.
Memahami Periklanan Luar Ruang di Indonesia
Indonesia, negara dengan populasi yang beragam menghadirkan tantangan unik bagi para pengiklan dalam menarik target audiens mereka. Pusat-pusat kota yang ramai dengan aktivitas sehari-hari, kemacetan lalu lintas dan transportasi umum yang memiliki peran penting dalam mobilitas harian warga di kota memunculkan format periklanan luar ruang terus berkembang. Seperti iklan pada Bus Transjakarta, MRT & Commuter Line (KRL).
Jangkauan dan Keterlibatan Audiens
-
Iklan Transit: Iklan transit dapat ditempatkan secara strategis di angkutan umum seperti bus, kereta api, dan transportasi umum lainnya, sehingga sangat memungkinkan iklan dapat terlihat oleh audiens dalam waktu yang lebih lama. Sehingga dapat menjangkau demografi yang beragam dan luas, diantaranya para pelajar, pebisnis hingga pekerja kantoran.
Iklan-iklan ini sering mendapat perhatian lebih besar karena penempatannya di area lalu lintas tinggi dan dapat dilihat berulang kali oleh orang yang sama, sehingga dapat memperkuat pesan pengiklan dalam menjangkau audiens yang lebih besar
-
Billboard Tradisional: Billboard tradisional, biasanya diposisikan di jalan-jalan protokol dan jalan tol di kota-kota besar, menawarkan visibilitas luas kepada pengendara dan pejalan kaki. Di kota-kota besar di Indonesia billboard dapat menarik perhatian pengemudi dan penumpang yang terjebak dalam kemacetan. Namun, keterlibatan audiens bisa lebih terbatas karena mungkin hanya akan dilihat dalam waktu yang relatif singkat sehingga paparan terhadap iklan tidak begitu maksimal.
Efektivitas Biaya
-
Iklan Transit: Iklan transit dapat menjadi pilihan yang hemat biaya bagi para pengiklan, terutama untuk iklan yang menargetkan rute atau area tertentu. Biaya iklan transit sering kali bergantung pada jenis kendaraan (misalnya, bus, kereta api) dan durasi iklan. Dalam beberapa kasus, iklan transit dapat menawarkan nilai lebih tinggi karena mobilitas dan paparan berulang kepada audiens yang sama.
Bagi usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia, iklan transit bisa menjadi opsi terjangkau untuk mencapai visibilitas luas tanpa harus mengeluarkan biaya yang tinggi.
-
Billboard Tradisional: Biaya iklan billboard di Indonesia bervariasi tergantung pada lokasi, ukuran dan visibilitas billboard. Lokasi utama di pusat kota atau di sepanjang jalan raya besar biasanya memiliki harga yang lebih tinggi. Meskipun billboard tradisional dapat menawarkan paparan yang besar, biaya yang besar bisa menjadi penghalang bagi bisnis kecil dengan anggaran terbatas. Namun, bagi perusahaan besar, billboard adalah media yang tepat dalam menyampaikan pesan iklan yang kuat dan berdampak tinggi.
Fleksibilitas dan Peluang Kreatif
-
Iklan Transit: Iklan transit menawarkan peluang kreatif yang unik karena memiliki berbagai format yang tersedia, seperti Full Wrap pada bus, Digital Display stasiun kereta api, dan iklan interior di dalam angkutan umum. Pengiklan dapat menggunakan format-format ini untuk menciptakan iklan yang menarik dan berkesan yang dapat menarik perhatian target audiens.
-
Billboard Tradisional: Meskipun billboard tradisional menghadirkan format media yang besar, namun biasanya lebih bersifat statis dan tidak tepat untuk memaksimalkan tingkat keterlibatan yang sama seperti iklan transit digital. Namun, billboard tetap menjadi media yang kuat untuk visual dan pesan yang jelas dan singkat.
Penargetan
-
Iklan Transit: Salah satu kekuatan iklan transit adalah kemampuannya untuk menargetkan area dan demografi tertentu. Misalnya, pengiklan dapat memilih rute yang sering dikunjungi oleh kelompok usia tertentu, tingkat pendapatan, atau pekerjaan tertentu. Hal ini membuat iklan transit sangat efektif untuk iklan yang yang ingin menargetkan segmen populasi tertentu.
-
Billboard Tradisional: Billboard dapat ditempatkan secara strategis di area yang sesuai dengan target audiens pengiklan, seperti di dekat pusat perbelanjaan, pusat bisnis, atau tempat hiburan.
Mengukur Efektivitas
-
Iklan Transit: Pengukuran iklan transit dapat menggunakan sistem kode QR, kode promo dan keterlibatan media sosial. Selain itu, survei dapat memberikan insight tentang sejauh mana iklan tersebut terlibat dengan audiens.
-
Billboard Tradisional: Pengukuran billboard tradisional biasanya dihitung melalui traffic lalu lintas dan data berbasis lokasi. Tidak seperti billboard tradisional, Billboard digital dapat menawarkan data yang lebih akurat, seperti jumlah tayangan dan tingkat interaksi.
Pertimbangan Lingkungan dan Sosial
-
Iklan Transit: Seiring dengan banyaknya seruan yang fokus pada keberlanjutan dan pengurangan dampak lingkungan, iklan transit menawarkan alternatif yang lebih ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan infrastruktur transportasi umum yang ada, iklan transit dapat mengurangi kebutuhan akan bahan dan sumber daya tambahan.
-
Billboard Tradisional: Meskipun billboard tradisional merupakan bentuk iklan yang efektif, namun biasanya dianggap sebagai hal yang dapat merusak tata kota, terutama di lingkungan perkotaan yang padat seperti di Jakarta.
Kesimpulan: Memilih Media yang Tepat untuk iklan Anda
Baik iklan transit maupun billboard tradisional menawarkan keuntungan yang unik bagi pengiklan di Indonesia, tetapi pilihan antara keduanya tergantung pada beberapa faktor, diantaranya biaya, audiens target, dan tujuan iklan.
-
Iklan Transit sangat ideal untuk menjangkau audiens urban dan menawarkan fleksibilitas dan paparan berulang.
-
Billboard Tradisional dapat memberikan visibilitas luas dan memiliki format media yang besar untuk pengiklan, menjadikannya cocok untuk meningkatkan brand awarness dan promosi produk.